....jam 9 pagi
akhirnya kami memutuskan turun
Satu
hal yang menurut saya paling melelahkan ketika mendaki gunung itu adalah
menuruni gunung. LOH??. Itu menurut sayaa. :D. Soalnya ketika berjalan naik
menuju puncak, beban yang kita bawa seperti tas backpack ataupun kerir bebannya
tidak terlalu menekan kebawah, konstan, artinya beban tersebut tidak mendadak
bertambah seiring naiknya jalan. Namun ketika menuruni jalan, beban yang ada
akan bertambah, karena seiring kita turun beban yang ada seperti tas backpack
juga semakin menekan kita ke bawah. Itu menurut saya. :D. Dan ketika kita sudah
tidak kuat menahan beban tersebut, khususnya dengkul kita yang tidak kuat,
pasti anda akan merasakan efek kaki agar agar, bergetar dan tak bisa
mendapatkan kuda kuda yang kuat. Sampai pernah saya menuruni gunung dengan gaya
ngesot. Haha. Tapi tak apa, toh waktu yang dilalui juga tidak selama naik,
waktu turun pasti jauh lebih cepat ketimbang waktu naik. Harusnya J. Selain itu cuaca yang mulai panas juga
mudah bikin berkeringat, buka jaket jadi gosong, ga buka jaket basah keringat
deeh. :D
Pada
saat menuruni jalan biasanya kedua tangan juga ikut aktif dalam menahan beban,
seperti memegan ranting pohon yang ada, atau juga membawa tongkat untuk menahan
beban tubuh. Selain itu juga bisa kok berpegangan tangan dengan pendaki lainnya,
:D
Mungkin
sekitar 2-3 jam kami sampai di pos 2. Capek yang melanda sampai menghilangkan
rasa lapar kami untuk sesaat. Haha. Kami istirahat, memasak untuk makan siang.
Oh iya, makanan yang dibawa oleh rombongan kami tergolong enak dari pada pendakian
pada umumnya. Baru pendakian kali ini saya makan enak seperti nugget, nasi
goreng, sosis, omelet dll. Biasa juga kalo naik paling banter banternya makan
emie. :D
Setelah
makan kami membereskan barang barang kami untuk menuju basecamp dan pulang ke Fisipol
UGM. Packing barang bawaan seperti sleeping bed, tenda dan lain lain.
Sebelum
turun, ada kegiatan yang unik dilakukan oleh rombongan setrajana, yaitu operasi
semut. Baru kali ini saya dengar semut bisa dioperasi. Hihi.
Operasi
semut ini ternyata semacam kegiatan bersih bersih sebelum pulang, yaitu
mengambil sampah sampah yang kami bawa dari awal. Sampah yang diambil mungkin
diibaratkan semut kali yak. :D. Sampah yang telah dikumpulkan ini nantinya
dibawa minimal sampai basecamp yang ada tempat penampungan sampah sementaranya.
Setelah
melakukan operasi semut, kami berdoa, dan bersama sama menuju basecamp untuk
pulang. Sepanjang perjalanan turun memang yang paling terasa ya dengkul kami,
soalnya bebannya bertambah dari tas yang penuh barang bawaan dari awal. Selain
itu tidak ada halangan yang cukup berarti dalam menuruni jalan, mungkin hanya
masalah debu. Ohiya, kalau kalian mendaki saat musim kemarau jangan lupa
membawa beberapa masker, karena masker itu sangat penting sekali, musim kemarau
itu membuat track pendakian menjadi kering dan berdebu, tapi kalau ingin
menghirup udara berdebu boleh saja kok gapake masker. Resiko ditanggung sendiri
lho yaaa. :D
Sampai
di basecamp kami istirahat (lagi), sambil menunggu mobil truk kami menjemput.
Pemilik basecamp tersebut juga menyediakan makanan dan minuman, bayar lho yaaa.
Hehe. truk pun datang pada waktu yang tepat, rombongan sudah berkumpul semua,
dan kamipun meluncur menuju fisipol UGM. Yeeeeyy.....!
Alhamdulillah
sampai fisipol UGM dengan selamat dan dalam kondisi capek yang normal. Kami
sangat bersyukur diberi kesempatan untuk mendaki gunung merbabu bersama,
mendapat pengalaman baru, mendapat teman baru (atau mungkin selain teman), dan
khususnya saya mendapat pelajaran banyak yang berharga dalam pendakian tersebut.
Terimakasih buat setrajana Fisipol UGM yang sudah mengadakan acara ini,
walaupon saya bukan anak fisipol tapi saya senang ikut acaranya fisipol. Hehe.
semoga bisa ikutan lain waktu. Hehe. terimakasih jga buat peserta pendakian, buat
mas zona sang fotografer alumni dari ISI jogja yang sudah mengajari saya teknik
timelapse fotografi. Ohiya, saya sempat mencoba membuat membuat timelapse
fotografi saat istirahat di pos 2 menjelang turun. Videonya ada di post ini
juga kok. :D
Oke
sampai sudah saya dikosan dengan kaki pegel pegel dan pastinya muka gosong.
Hehe.
Terimakasih ya
Allah atas semua nikmatmu yang tar terhingga. Terimakasih buat semua momen yang
Engkau berikan kepada saya. Alhamdulillah J
Sepi amat, Samm.. tak komen ah, men ra sepi2 amat :p
BalasHapus