Pendakian merbabu, 28-29 september 2013, part 3 (final, :) )


....jam 9 pagi akhirnya kami memutuskan turun
Satu hal yang menurut saya paling melelahkan ketika mendaki gunung itu adalah menuruni gunung. LOH??. Itu menurut sayaa. :D. Soalnya ketika berjalan naik menuju puncak, beban yang kita bawa seperti tas backpack ataupun kerir bebannya tidak terlalu menekan kebawah, konstan, artinya beban tersebut tidak mendadak bertambah seiring naiknya jalan. Namun ketika menuruni jalan, beban yang ada akan bertambah, karena seiring kita turun beban yang ada seperti tas backpack juga semakin menekan kita ke bawah. Itu menurut saya. :D. Dan ketika kita sudah tidak kuat menahan beban tersebut, khususnya dengkul kita yang tidak kuat, pasti anda akan merasakan efek kaki agar agar, bergetar dan tak bisa mendapatkan kuda kuda yang kuat. Sampai pernah saya menuruni gunung dengan gaya ngesot. Haha. Tapi tak apa, toh waktu yang dilalui juga tidak selama naik, waktu turun pasti jauh lebih cepat ketimbang waktu naik. Harusnya J. Selain itu cuaca yang mulai panas juga mudah bikin berkeringat, buka jaket jadi gosong, ga buka jaket basah keringat deeh. :D



Pada saat menuruni jalan biasanya kedua tangan juga ikut aktif dalam menahan beban, seperti memegan ranting pohon yang ada, atau juga membawa tongkat untuk menahan beban tubuh. Selain itu juga bisa kok berpegangan tangan dengan pendaki lainnya, :D


Mungkin sekitar 2-3 jam kami sampai di pos 2. Capek yang melanda sampai menghilangkan rasa lapar kami untuk sesaat. Haha. Kami istirahat, memasak untuk makan siang. Oh iya, makanan yang dibawa oleh rombongan kami tergolong enak dari pada pendakian pada umumnya. Baru pendakian kali ini saya makan enak seperti nugget, nasi goreng, sosis, omelet dll. Biasa juga kalo naik paling banter banternya makan emie. :D

Setelah makan kami membereskan barang barang kami untuk menuju basecamp dan pulang ke Fisipol UGM. Packing barang bawaan seperti sleeping bed, tenda dan lain lain.

Sebelum turun, ada kegiatan yang unik dilakukan oleh rombongan setrajana, yaitu operasi semut. Baru kali ini saya dengar semut bisa dioperasi. Hihi.

Operasi semut ini ternyata semacam kegiatan bersih bersih sebelum pulang, yaitu mengambil sampah sampah yang kami bawa dari awal. Sampah yang diambil mungkin diibaratkan semut kali yak. :D. Sampah yang telah dikumpulkan ini nantinya dibawa minimal sampai basecamp yang ada tempat penampungan sampah sementaranya.

Setelah melakukan operasi semut, kami berdoa, dan bersama sama menuju basecamp untuk pulang. Sepanjang perjalanan turun memang yang paling terasa ya dengkul kami, soalnya bebannya bertambah dari tas yang penuh barang bawaan dari awal. Selain itu tidak ada halangan yang cukup berarti dalam menuruni jalan, mungkin hanya masalah debu. Ohiya, kalau kalian mendaki saat musim kemarau jangan lupa membawa beberapa masker, karena masker itu sangat penting sekali, musim kemarau itu membuat track pendakian menjadi kering dan berdebu, tapi kalau ingin menghirup udara berdebu boleh saja kok gapake masker. Resiko ditanggung sendiri lho yaaa. :D

Sampai di basecamp kami istirahat (lagi), sambil menunggu mobil truk kami menjemput. Pemilik basecamp tersebut juga menyediakan makanan dan minuman, bayar lho yaaa. Hehe. truk pun datang pada waktu yang tepat, rombongan sudah berkumpul semua, dan kamipun meluncur menuju fisipol UGM. Yeeeeyy.....!

Alhamdulillah sampai fisipol UGM dengan selamat dan dalam kondisi capek yang normal. Kami sangat bersyukur diberi kesempatan untuk mendaki gunung merbabu bersama, mendapat pengalaman baru, mendapat teman baru (atau mungkin selain teman), dan khususnya saya mendapat pelajaran banyak yang berharga dalam pendakian tersebut. Terimakasih buat setrajana Fisipol UGM yang sudah mengadakan acara ini, walaupon saya bukan anak fisipol tapi saya senang ikut acaranya fisipol. Hehe. semoga bisa ikutan lain waktu. Hehe. terimakasih jga buat peserta pendakian, buat mas zona sang fotografer alumni dari ISI jogja yang sudah mengajari saya teknik timelapse fotografi. Ohiya, saya sempat mencoba membuat membuat timelapse fotografi saat istirahat di pos 2 menjelang turun. Videonya ada di post ini juga kok. :D

Oke sampai sudah saya dikosan dengan kaki pegel pegel dan pastinya muka gosong. Hehe.

Terimakasih ya Allah atas semua nikmatmu yang tar terhingga. Terimakasih buat semua momen yang Engkau berikan kepada saya. Alhamdulillah J

Komentar

Posting Komentar