Suatu waktu saya membaca sebuah cerita yang sangat sederhana,
tapi maknanya sangat mendalam dan menyentil hati bagi orang orang yang masih
percaya akan keberadaan tuhan.
Ini ceritanya :
Seorang pegawai bernama Kevin, membutuhkan laporan laporan
kantor untuk difotokopi. Dia menyuruh pegawai bawahannya untuk melakukan
pekerjaan tersebut karena saking sibuknya.
“mas... Mas... MAS..!!!”
Berkali kali dipanggil tetap saja tidak menjawab. Entah memang
karena si Mas tersebut tidak mendengarkan atau pura pura tidak mendengar, yang
jelas si Mas tersebut memang sedang sibuk memakai HaPe-nya,dan pastilah si
Kevin ini sangat marah karena merasa di cuekin oleh bawahannya. Langsung di
hampirinya Mas tersebut oleh Kevin.
“MAS...!!! gimana sih, dari tadi dipanggil-panggil gak
nyaut...!! pura pura gak denger lo yaa???!!! Sibuk sms-an aja...!!!
Kenapa si Kevin sampai marah dan membentak si Mas.. yang jelas
Kevin ini merasa disepelekan oleh pegawai yang notabene adalah bawahannya di
kantor.
-----------------------------------
Di hari lain, Bossnya Kevin sedang membutuhkan temannya Kevin
si Dodi, untuk membereskan beberapa data kantor.
“Dodi...Dodi...DODI...!!!!!”
Tapi si Dodi rupanya sedang sibuk dengan pekerjaannya, nanggung, mungkin pikirnya setelah
menyelesaikan pekerjaan yang nanggu tersebut barulah Dodi menghadap Bosnya. Dan
akhirnya, Si Boss mendatangai langsung Dodi di meja kerjanya dan membentak :
“D O D I...!!! kamu dipanggil-panggil dari tadi diem aja..!!
kamu mau saya pecat hahh??!!!”
--------------------------------------
Suatu ketika Dodi memanggil anaknya yang bernama Dito, mau
disuruh untuk membelikan Rokok kretek.
“Dit... Ditoo... DITO...!!!” tapi si Dito ini tidak menggubris
panggilan ayahnya karena sedang asik bermain Play Station 3 di kamarnya, dan
akhirnya Dito menjawab panggilan Dodi ayahnya.
“Sebentar pah, tanggung niih...”
Karena jengkel, ayahnya pun datang ke kamarnya dan berteriak.
“DITO...!!” sambil mematikan Play Station yang sedang
dimainkannya.
Nah, kenapa si Kevin, si Boss dan juga si Dodi sang ayah marah
marah dan memberikan sangsi, hukuman kepada yang dimarahinya, ada yang marah,
ada yang di ancam di pecat, ada juga yang kesenangannya dihentikan secara
paksa?. Mereka bereaksi demikian karena merasa dicuekin, disepelakan dan tidak
dianggap oleh orang yang dianggap bawahannya. Yang mungkin seharusnya orang
orang tersebut harus patuh terhadap dirinya.
Perasaan Kevin, Boss dan juga sang ayah Dodi pasti sangat
jengkel, marah dan lain lain. Tapi tanpa kita sadari kita pun pernah
melakukannya. Contohnya saja ketika boss kita, Sang Maha Boss dari segalanya,
yaitu Allah, memanggil kita dengan Adzan. Pada waktu dikumandangkannya Adzan
tersebut, berarti kita dipanggil oleh Boss untuk bersilaturahmi menghadapnya,
eh, tapi kok kita malah cuek yaa.
Padahal jika kita akan bertemu Boss kantor, ketemu Mertua,
ataupun ketemu dengan pejabat daerah, pasti kita sudah menyiapkan segalanya,
dari pakaian yang rapi, wangi, tepat waktu dan sibuk menyiapkan untuk bisa
tampil sempurna. Apakah mau mereka disuruh menunggu untuk bertemu kita, seperti
kita bilang : “Tunggu ya pak, saya sedang sibuk, nanti saya hubungi lagi
bapak”. Apakah kalian berani?
Lah ini sama panggilan dari Sang Maha Boss saja berani
beraninya dicuekin. Astagfirullahal’adzim.
Hebat bener kita ya, apa pangkat kita sampai berani nyuruh Allah nunggu kita.
Dan sebenarnya, Allah itu tidak berkurang apapun, tidak marah
atau merasa dilecehkan, dengan kita memenuhi panggilan-Nya itu, karena
sebenarnya yang butuh Allah itu kita. Kita disuruh memilih mau patuh, taat,
atau tidak. Resiko ditanggun sendiri. tapi kalau kita sudah tau akan resiko
ketika tidak taat, tidak patuh sama Allah, apa masih berani ketika dipanggil
dengan Adzan dan kta menjawab : ”SEBENTAR...!!!!”
Sumber : true story yang berjudul “Just a Minutes !”, dalam
buku the J.O.U.R.N.E.Y
Komentar
Posting Komentar