sesuatu
yang tidak sesuai rencana kadangkala memang menyakitkan, tapi suatu saat nanti
“sesuatu” tersebut pasti akan tergantikan jauh melebihi dari yang kita
rencanakan sebelumnya.
suatu hari teman saya mengajak untuk mengajak dolan ke argopuro, yap gunung argopuro
yang ada di Jawa bagian timur, tepatnya masuk wilayah situbondo, bondowoso dan
jember. tanpa pikir panjang saya iyakan saja ajakan tersebut. event tersebut
sebenarnya diakan oleh departemen kehutanan dengan menggandeng komunitas
pecinta alam malang, yaitu pripalasa. ada 2 acara dalam event tersebut, yaitu
penghijauan dan pendakian.
kami berdua berencana hanya mengikuti pendakiannya
saja. setelah mendaftar lewat nomor hp yang tertera di poster, saya pun
berangkat dari jogja menggunakan kereta kahuripan menuju Kediri terlebih dahulu
menemui teman saya yang memang sedang pulang kampung di Kediri. sempat muter
muter Kediri juga sampai ketemu persimpangan lima yang ada monumen super
gedenya, yaitu monumen pembangunan. bangunan ini mirip sekali dengan yang ada
di perancis, yaitu “Arc de Triomphe”
menginap semalam di Kediri sekaligus melengkapi
barang bawaan yang dibutuhkan untuk pendakian argopuro, yang ternyata saya baru
tahu bahwa rata rata pendakian argopuro tersebut biasanya berkisar seminggu.
GUBRAAAKKK…!!. kenapa gak saya googling dari awal yak. hehe. tapi tak apa lah,
dengan tekad yang nekad, hehe, akhirnya saya tetap melanjutkan untuk pendakian
tersebut. saya baru sadar kalau event tersebut berlangsung selama seminggu
lebih. acara penghijauan dilaksanakan tanggal 20-23 januari, sedangkan acara
pendakian dilaksanakan tanggal 23-27 januari.
esok harinya kami berdua pun berangkat dari Kediri
menuju jember. awalnya kami menuju stasiun kertosono, Nganjuk. kereta yang kami
gunakan adalah kereta sri tanjung yang memang tidak melewati Kediri, kertosono
ini jaraknya sekitar 30 menit dari kota Kediri. sekitar 6-7 jam perjalanan
hingga jember, kamipun berhenti di stasiun rambupuci, karena ada sodara teman
saya yang dekat dengan stasiun tersebut, sehingga bisa untuk menginap gratis
(lagi). hehe. rencana kami memang menginap dulu sebelum pagi berangkat menuju
pos pendakian jalur baderan.
esok harinya tanggal 22 januari 2014 kamipun
berangkat menuju pos baderan, kecamatan sumbermalang. dari jember melewati
besuki dan sampailah di pos baderan, desa baderan. di pos ini kami mencatat
identitas diri untuk pendakian. rombongan event yang mengikuti acara ini memang
sudah ada di pos mata air II. karena memang untuk penanaman bibit/ penghijauan
di tanam di sekitar pos mata air II yang mengalami kebakaran hutan.
pada awal awal jalur pendakian jalurnya memang
berbatu membentuk jalan setapak yang bisa dilewati motor. ada beberapa warga
yang menawarkan jasa ojek hingga ujung jalur berbatu tersebut. jalan setapak
yang berbatu memang cukup menguras tenaga dan membuat kaki cukup sakit. oleh
karena itu, kamipun menyewa jasa ojek sebesar 35ribu perorang. waktu yang biasa
ditempuh sekitar 3 jam dengan jalan kaki bisa dipangkas hanya dengan
30-40menitan saja. TERIMAKASIH pak Tum dan motornya :D.
setelah itu kami pun melanjutkan perjalanan ke
mata air II dengan berjalan kaki. awal kami berjalan kaki itu kira kira jam 2
siang. selama prjalanan track pendakiannya memang agak memutar dan cukup
menanjak. sehingga cukup lama untuk mencapai mata air 1, apalagi hingga mata
air II. sebelah kanan jalur pendakian terdapat barisan perbukitan yang
memanjakan mata dengan banyaknya air terjun yang terbentuk. cuaca saat itu
memang mendung dan berkabut, sehingga kami tidak sempat untuk mengabadikan air
terjun air terjun tersebut. sekitar jam 5 sore hujan pun turun dengan derasnya,
membuat jalur pendakian yang kami lewati seperti selokan yang mengalirkan air
dengan deras. sempat mengalami beberapa kali kram kaki, kami pun memutuskan
untuk membuat tenda ketika ketemu tempat yang lumayan datar. tapi sayangnya gak
ketemu ketemu. dan jalurnya pun terus menanjaaakk. T.T
sekitar 1 jam kemudian akhirnya sampai juga di pos
mata air 1, langsung saja kami dirikan tenda. ada juga 1 tenda yang sudah
berdiri dipos mata air 1. selama di tenda kami manfaatkan untuk mengahangatkan
badan, makan dan istirahat.
23 januari 2014
setelelah beristirahat semalaman, kami bangun jam
6 pagi, sarapan dan membereskan barang bawaan untuk di packing kembali
melanjutkan perjalanan menuju mata air 2. sebenarnya menurut panitia event ini
bagi yang mengikuti acara pendakian, tanggal 23 itu harus sudah berada di pos
mata air 2. tapi karena semalam cuaca buruk, akhirnya kami hanya sampai di pos
mata air 1. jam 9 pagi kami pun melanjutkan perjalanan menuju pos mata air 2.
waktu normal yang biasa ditempuh menuju pos mata air 2 dari pos mata air 1
yaitu 2 jam perjalanan, namun hanya bisa kami tempuh selama 2,5 jam.
selama perjalanan menuju pos mata air 2, ada
beberapa pendaki yang menuruni jalur pendakian ini. beberapa pendaki tersebut
memang hanya mengikuti acara penghijauannya saja. namun beberapa ratus meter
sebelum pos mata air 2, pendaki yang turun semakin banyak, setelah Tanya ini
itu ternyata jalur untuk pendakian gunung argopuro ditutup. perintah ini
langsung dari pas sus selaku kepala balai konservasi baderan. pernyataan para
pendaki ini membuat kami shock karena harus turun kembali kebawah. kamipun berencana
paling tidak sampai di pos mata air 2. persis sebelum pos mata air 2 kami pun
bertemu langsung dengan pas sus beserta istrinya. beliau memang meminta dengan
hormat untuk tidak melanjutkan perjalanan karena cuaca yang sangat buruk untuk
mendaki. akhirnya kamipun memutuskan untuk bermalam di pos mata air 2, harena
hanya sampai pos tersebut batas terakhir pendakian yang diperbolehkan. sesampai
di pos mata air 2 kami pun bertemu 4 orang panitia yang sedang menanam sisa
benih untuk acara penghijauan. mereka mas lento, anang, kartolo dan lutfi. 2
nama terakhir tersebut merupakan CP yang tertera di poster event ini. kamipun
saling sapa dan beristirahat sejenak sebelum mendirikan tenda. 4 orang ini
memang berencana untuk turun, karena sebagian barang mereka sudah dititipkan ke
porter untuk di bawa ke basecamp baderan. tapi tuhan pun berkehendak lain,
hujan dan angin yang cukup besar pun melanda, membuat kami kedinginan dan
merekapun tidak jadi turun ke basecamp. akhirnya kamipun sepakat mendirikan
tenda untuk kami ber6, susah juga untuk merayu mereka agar bergabung bersama
tenda kami, tapi akhirnya mau juga. kami ber2 hanya tidak tega saja melihat
mereka kedinginan beratapkan flysheet akibat hujan dan angin.
beberapa bara api sisa api unggun pun kembali
dinyalakan untuk menghangatkan badan, dan cukup banyak mengeluarkan asap yang
membikin perih mata, sampe tumpeh tumpeh ini air mata. :D. ke empat orang
tersebutpun membantu kami dalam mendirikan tenda, membuat flysheet tambahan
dari mantol dan trashbag yang ada, ya lumayan lah untuk mengantisipasi air
hujan masuk ke tenda.
yang saya lihat dari mereka adalah meraka sangat
membantu kami, sangat bersahabat, bahkan mungkin sangat percaya diri akan
selamat. padahal sebelumnya sebagian barang bawaan mereka sudah dibawa ke
bawah. tenda dan persediaan makananpun tidak ada. untungnya kamipun masih
menyisakan makanan cukup banyak, rencana untuk 7 haripun kami habiskan saja
dengan mereka, karena memang tidak diperbolehkan untuk melanjutkan pendakian.
sepertinya memang sudah digariskan oleh Tuhan yang maha Esa. hehe
saat mereka ber4 saling mengobrol, ada sesuatu
yang unik dari logat bahasa mereka, yaitu bahasa malang. bahasa malang unik
karena setiap kata dari bahasa jawa dibuat terbalik pengucapannya, sehingga
orang awam seperti kami agak berfikir lama dalam menerjemahkannya, selebihnya
banyak kesamaan dari bahasa jawa timur mereka dengan bahasa jogja kami membuat
kami mudah akrab dalam mengobrol.
saat lapar melanda kami ber6 pun membagi tugas
dalam memasak, ada yang memotong tempe, membuat tepung tempe, memasak air dan
lain lain. seringkali asap api unggun pun masuk kedalam tenda memedihkan mata
kami semua. haha. semalaman kami asik mengobrol, tak jarang juga kami
mengunakan bahasa daerah masing masing untuk mencoba menyapa ke bahasa mereka.
24 januari 2014
hari jumat, kami memang rencana untuk turun pagi
hari. tapi karena cuaca tidak bersahabat, hujan dan angin baru reda ketika
siang.
jam 2 siang barulah kami benar benar bisa untuk
turun setelah sebelumnya sarapan dan packing barang ke tas cerir. tidak lupa juga saya mencoba menanam sisa
benih yang memang masih sangat banyak disana. lumayan dapat foto seperti sedang
mengikuti acara penhijauannya. haha. setelah itu kamipun foto bersama sebelum
benar benar turun ke bawah.
45 menit waktu yang kami tempuh untuk turun dari
pos mata air 2 menuju pos mata air 1. cukup singkat memang ketimbang waktu
berangkat yang hampir 2,5 jam. ya iyalaaaahhh. :D. kamipun beristirahat sejenak
untuk sekedar makan snack dan minum, tak lupa juga berbincang mengenai flora
dan fauna yang ada di gunung argopuro ini. kamipun melanjutkan perjalanan dari
pos mata air 1 ini hingga pos baderan hingga jam 19.20. tepat pas adzan sholat
isya kami sampai di pos baderan.
banyak momen yang takan terlupakan dalam pendakian
ini, salah satunya yaitu jalan berbatu yang sebelumnya kami lewati menggunakan
ojek. ketika kami turun dengan jalan kaki sangat berbeda rasanya dengan menaiki
ojek. iyaalaah orang gapake ojek. :P. selama berjalanan kaki melewati jalur
berbatu ini, ternyata jalurnya sangat panjang dan memutar. membuat telapak kaki
kami sakit karena ketidakrataan batu batu tersebut dan tergolong tajam tajam.
mending saya memilih jalur menanjak dengan permukanaan tanah ketimbang landai
dengan jalur berbatu seperti ini. huahaaa. tapi ya memang itulah karakteristik
dari setiap gunung yang ada. J
sampai di pos baderan hujan lebat turun, kamipun
memutuskan untuk menginap semalam lagi sekalian memberisihkan badan dan pakaian
yang basah.
25 januari 2014
bangun pagi, walaupun tidak ditemani sang surya,
kamipun bergegas untuk packing kembali. bersiap siap untuk pulang menuju jogja.
mendapat tumpangan gratis dari arek arek pripalasa yang sangat sangat baik
mengantarkan kami menuju terminal besuki. terimakasih banyak arek arek
pripalasa..! tanpa kalian kami berdua hanya butiran debu di argopuro. semoga
butiran debu ini bisa berkumpul lagi menuju puncak argopuro. :D
dari terminal besuki kami menuju terminal purabaya
di Surabaya untuk ganti bis melanjutkan perjalanan ke jogja.
sesuatu
yang tidak sesuai rencana kadangkala memang menyakitkan, tapi suatu saat nanti
“sesuatu” tersebut pasti akan tergantikan jauh melebihi dari yang kita
rencanakan sebelumnya
mungkin tanpa penutupan jalur pendakian tersebut
kami tidak bisa se akrab dengan arek arek pripalasa yang kami temui tersebut.
Thanks GOD for every moments
J
Komentar
Posting Komentar